RS . BANDUNG 3 Pasien Berstatus Diawasi soal Corona

RS . BANDUNG 3 Pasien Berstatus Diawasi soal Corona

K868Sport Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) kembali kedatangan tiga pasien dalam pemantauan (PDP) virus corona (covid-19). Mereka berstatus warga negara Indonesia (WNI) dan saat ini dirawat di ruang isolasi infeksi khusus kemuning (RIIKK).

Direktur Utama RSHS, Nina Susana Dewi mengatakan ketiga pasien sudah diambil sampel untuk diperiksa di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan. Tujuan pemeriksaan sampel itu guna memastikan penyakit yang diderita akibat virus corona atau tidak.



Semuanya WNI, tapi saya tidak bisa memberikan lebih (informasi) detil lagi. Semuanya masih dalam pengawasan," kata Nina di RSHS Bandung, Jumat (6/3/2020).

Bandar Bola Untuk menjaga kondusivitas, hasil pemeriksaan dari Litbangkes akan diumumkan oleh pemerintah pusat. Artinya, pihak RSHS tidak punya kewenangan memberi informasi kepada publik.

Lebih lanjut, ketiga pasien tersebut datang secara terpisah pada pekan ini. Ada yang datang hari Rabu dan hari Kamis. Hasil pemeriksaan sementara, ketiga pasien yang sudah berusia dewasa tersebut dalam keadaan baik. Hanya satu orang yang menjalani terapi.

"Dua (pasien) baik-baik saja, yang satu dalam terapi yang mungkin termasuk kriteria sesuai dengan RIIKK," kata Nina.

Agen Judi Bola Di tempat terpisah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Pusat Informasi Dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) saat ini terdapat 287 PDP, yakni orang-orang yang tidak masuk rumah sakit namun dipantau selama 14 hari. Adapun PDP yang sudah tertangani berjumlah 97 orang, sementara yang masih dalam proses berjumlah 190 orang.

Lalu Orang Dalam Pengawasan, misalnya mereka ada gejala yang mirip tapi belum tentu terinfeksi dan ada di rumah sakit jumlahnya 43 orang. Lalu selesai tertangani 24 orang dan sisa prosesnya 19 orang.

Jabar memiliki 26 rumah sakit dengan peralatan kesehatan berupa ruang isolasi dan alat pelindung sesuai standar yang siap menjadi rujukan dan menangani corona. Rinciannya adalah satu rumah sakit kelas A, 20 rumah sakit kelas B, empat rumah sakit kelas C, dan satu rumah sakit kelas D.


Pusat Informasi dan Koordinasi Covid 19 di Jawa Barat Bertambah








Bandar Judi Bola Online Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, Jabar resmi memiliki Pusat Informasi Dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (PIKOBAR) di 13 kabupaten/kota melalui Surat Edaran Gubernur Jawa Barat pada Rabu, 4 Maret 2020.

Ke-13 kabupaten/kota tersebut yakni Kota Bandung, Kab. Purwakarta, Kab. Karawang, Kota Sukabumi, Kota Depok, Kab. Ciamis, Kab. Cirebon, Kab. Sumedang, Kota Cirebon, Kab. Pangandaran, Kab. Indramayu, Kab. Majalengka, dan Kab. Bandung Barat.

Selain itu, Setiawan juga menyampaikan bahwa hingga Jumat (6/3/2020), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui hotline Covid-19 Dinas Kesehatan Jabar di nomor 08112093306 menerima kurang lebih 417 pesan atau laporan dari masyarakat.

Jadi mulai tanggal 3 sampai 6 Maret 2020 ini (pesan yang masuk) cendereung terus meningkat, kata Setiawan melalui siaran pers yang diterima, Jumat (6/3/2020).

Agen Bola rmasi dan koordinasi ini masyarakat akan tahu perkembangan terkini. Tapi bukan hanya sekedar perkembangan ada yang terinfeksi atau tidak, tetapi (juga) bagaimana pola-pola pencegahan, pola-pola menjaga diri kita tidak terinfeksi," tambahnya.

Setiawan juga menyampaikan, Jabar memiliki 26 rumah sakit dengan peralatan kesehatan berupa ruang isolasi dan alat pelindung sesuai standar yang siap menjadi rujukan dan menangani Covid-19. Rinciannya adalah satu rumah sakit kelas A, 20 rumah sakit kelas B, empat rumah sakit kelas C, dan satu rumah sakit kelas D.

Dengan status Siaga 1 Covid-19 ini, Setiawan menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jabar terus bekerja sama dengan berbagai pihak dan merujuk kepada arahan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pihaknya, lanjut Setiawan, akan terus melihat respons masyarakat terhadap informasi yang telah diberikan PIKOBAR mengenai penanganan, perkembangan, dan pencegahan Covid-19 di Jabar. "Mudah-mudahan bisa memberikan informasi dengan baik," ujarnya.