Di Dempat Pariwisata Jokowi memukul Mundur virus Corona Dengan Senjata tumpul nya
Di Dempat Pariwisata Jokowi memukul Mundur virus Corona Dengan Senjata tumpul nya

K67Sport - Pariwisata menjadi salah satu sektor yang tertekan hebat oleh penyebaran wabah virus corona (Covid-19). Pasalnya, penyebaran virus tersebut membuat masyarakat enggan melancong.
Jangankan ke luar negeri, pelesiran ke destinasi wisata dalam negeri saja, masyarakat berpikir dua kali. Paling tidak, gejala tersebut bisa terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS).
Beberapa waktu lalu, lembaga tersebut menyatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia turun 7,62 persen pada Januari 2020. Jumlah kunjungan wisman hanya sebesar 1,27 juta pada Januari 2020, lebih rendah dari Desember 2019 sebesar 1,37 juta kunjungan.
Namun, sedikit lebih tinggi dari Januari 2019 sebanyak 1,2 juta kunjungan. Kunjungan wisman berkurang dari sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, Jepang, hingga Australia.
Supaya masalah tersebut tak berlangsung lama, pemerintah mengeluarkan berbagai insentif. Pemerintah merancang strategi memaksimalkan potensi wisatawan domestik lewat diskon tiket pesawat sebesar 30 persen ke 10 destinasi yang telah ditentukan.
Destinasi wisata tersebut meliput Yogyakarta, Malang, Manado, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, Bangka Belitung, Batam, Danau Toba, dan Bintan.

Bandar Bola Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah akan menggelontorkan insentif sebesar Rp443,39 miliar untuk diskon tiket pesawat wisatawan domestik.
"Untuk wisatawan domestik, akan diberikan insentif dalam bentuk diskon 30 persen harga tiket untuk 25 persen jumlah kursi per pesawat," ujarnya belum lama ini.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai jurus pemerintah tersebut kurang ampuh. Pasalnya, secara psikologis masyarakat cenderung mengurungkan diri untuk berpergian untuk mengantisipasi penularan virus corona.
Apalagi, dua Warga Negara Indonesia (WNI) sudah dinyatakan pemerintah positif terinfeksi virus corona.
"Menurut saya kurang efektif, karena dalam situasi ini justru orang banyak menghindari traveling. Banyak yang mengkhawatirkan sisi kesehatan daripada berburu tiket murah," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Agen Judi Bola Meski minat jalan-jalan masyarakat turun, Bhima menuturkan bukan berarti pemerintah tak memiliki cara lain menjaga kinerja sektor pariwisata. Ia bilang, jika dari sisi permintaan (demand) lesu, maka sebisa mungkin pemerintah menjaga faktor suplai (supply) alias pelaku usaha sendiri.
Insentif yang diberikan, lanjutnya, hendaknya fokus untuk mengurangi beban biaya operasional pelaku usaha sektor pariwisata agar tak jatuh lebih dalam. Menurutnya, pemerintah dapat memberikan pelonggaran fiskal dengan menangguhkan pembayaran pajak daerah maupun Pajak Penghasilan (PPh) Badan bagi kota-kota yang menjadi destinasi wisata.
Masih dalam bentuk pelonggaran pajak, ia menilai pemerintah dapat memberikan diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bagi pelaku usaha yang terkena dampak negatif virus corona.
"Setidaknya dari sisi suplai, pengusaha hotel dan wisata beban biaya produksi bisa dibantu pemerintah sembari menunggu recovery (pemulihan). Jadi insentif model seperti ini yang lebih konkrit," paparnya.
Bandar Judi Bola Online Sedangkan dari sisi moneter, ia menuturkan Bank Indonesia (BI) perlu kembali memangkas suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (7-DRRR) sebesar 50 basis poin (bps). Dengan demikian, secara total bank sentral perlu menurunkan suku bunga acuan 75 bps, setelah kemarin memangkas 25 bps ke level 4,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Februari. Menurutnya, BI masih memiliki ruang menurunkan suku bunga acuan lantaran telah mengerek hingga 175 bps pada 2018 lalu.

Sbobet "Jadi biaya bunga pinjaman lebih rendah, sehingga meringankan pelaku usaha kalau mau melakukan refinancing utang. Kalau bisa kuartal I 2020 bunga acuan diturunkan secara total 75 bps," katanya.
Dari sektor riil, ia mengusulkan pemerintah meringankan beban biaya listrik pada sektor perhotelan dan restaurant, khususnya di kawasan destinasi wisata. Sebab, komponen listrik menjadi salah satu penyumbang biaya produksi terbesar.
Harapannya, insentif tersebut dapat mengurangi beban biaya pelaku usaha sektor pariwisata. Dengan demikian, mereka dapat menjaga keberlangsungan usahanya. Alternatif ini juga diharapkan dapat menjawab keluhan agen perjalanan yang telah mempertimbangkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) jika dampak negatif ini tak segera teratasi.
"Insentif tersebut segera mungkin dapat diimplementasikan, justru momentumnya jangan lewat supaya tidak sampai ada PHK, karena saya melihat beberapa stimulus sebelumnya tidak banyak bantu," ujarnya.
Di Dempat Pariwisata Jokowi memukul Mundur virus Corona Dengan Senjata tumpul nya
Reviewed by fatima
on
Maret 03, 2020
Rating:
Post a Comment